[BERITA-ISLAM.COM] - Ada lagi yang menghina Palestina melalui media sosial (medsos) TikTok. Kali ini, seorang siswi SMA di Bengkulu yang membuat konten menghina Palestina.
Video siswi di Bengkulu Tengah, Bengkulu, itu pun viral. Banyak pihak yang mengecam video tersebut karena dianggap tidak bersimpati terhadap rakyat Palestina yang saat ini diserang oleh Israel.
Dalam video singkat Tiktok, siswi tersebut mengumpat Palestina dengan sebutan nama hewan dan mendukung atas penyerangan yang terjadi ke negara tersebut.
Tak lama kemudian, siswi tersebut membuat video klarifikasi atas viralnya video dirinya yang menghina Palestina. Dia juga menyampaikan permintaan maaf.
Pihak sekolah lalu membuat audiensi untuk membahas persoalan siswi tersebut dengan pihak TNI-Polri. Hari ini, audiensi kembali digelar di Polres Bengkulu Tengah.
"Berlangsung pertemuan mediasi, sedang proses mediasi di polres. Mediasi (digelar), intinya mencari jalan keluar terkait video viral," kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu Tengah, Iptu Iman Falucky, seperti dilansir detikcom, Selasa (18/5/2021).
Dalam dua audiensi yang digelar, siswi tersebut menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan menyesal. Polisi mengambil langkah keadilan restoratif (restorative justice) dalam penanganan kasus terkait UU ITE ini.
"Yang bersangkutan sudah meminta maaf dan tidak akan mengulangi lagi, disampaikan di sekolah, hari ini disampaikan di polres," kata dia.
"Tapi ini kan belum ada laporan polisi. Jadi kita kedepankan pencegahan karena ini sedang ramai soal serangan Israel. Jadi kita langsung gelar audiensi setelah ada video tersebut agar tidak ada gejolak di masyarakat," tambah Iptu Iman.
Momen audiensi digelar di sekolah, tampak orang tua dari siswi tersebut tampak menangis. Orang tua siswi tersebut juga meminta maaf atas video yang dibuat anaknya.
"Namanya orang tua, satu sisi dia kecewa sama yang dibuat anaknya. Satu sisi dia juga takut karena jadi sorotan. Tapi intinya dia juga minta maaf karena tidak bisa mengawasi secara maksimal," ucapnya.
Beredar kabar pihak sekolah akan memberi sanksi kepada siswi tersebut. Pihak kepolisian menyatakan hal tersebut menjadi kewenangan pihak sekolah.
Iptu Iman mengatakan pihaknya mengambil langkah audiensi agar masalah tersebut tidak memicu gejolak di masyarakat. Dia mengatakan siswi tersebut membuat konten di TikTok karena hanya ingin ikut-ikutan.
"Dia cuma ikutan yang viral di TikTok. Kita imbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan medsos karena berimbas luas," tuturnya.