[BERITA-ISLAM.COM] Makin banyak teman, saudara, tetangga, dan keluarga yang bertumbangan karena Covid. Kita ucapkan, "Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu" dengan kesedihan yang mendalam.
Kini berita duka hadir silih berganti di laman-laman medsos kita.
Sesuatu yang dulu tak kita duga bisa terjadi kini menjadi nyata.
Seakan takdir kematian dipercepat datangnya untuk masing-masing kita.
Sudah saatnya kita tidak bermain-main dengan protokol kesehatan, terutama memakai masker dan menjaga jarak, sebagai upaya bumi.
Sudah saatnya kita bertaubat nasuha, banyak ibadah dan meningkatkan amal sholih sebagai upaya langit, memohon pertolongan Allah.
Tak ada yang tahu....
Ke depan siapa yang akan menyusul tumbang.
Apakah kita bisa bertahan atau menyusul untuk tumbang.
Kini tak guna lagi kesombongan dan rasa tak percaya.
Bahwa kematian itu dekat.
Gunakan sisa-sisa waktu yang ada untuk sebaik-baiknya taubat dan memperbaiki diri.
Buka lagi al Qur'an yang berdebu.
Bentangkan lagi sajadah yang terlipat.
Basuh lagi wajah dan muka yang jarang kena air wudhu.
Menyungkur sujudlah dengan air mata berlinang karena dosa-dosa.
Minta ampun sebelum menyesal.
Lupa selama ini untuk bersyukur terhadap Allah yang Maha Pengasih.
Jika engkau sudah maksimal melakukan upaya bumi dan langit.
Tak usah lagi stres dan panik .
Sebab hanya memperburuk situasi dan menambah penyakit.
Tawakal dengan apa pun yang terjadi.
Karena semua ini sudah tertulis dalam takdir di Lauhul Mahfudz.
Tenanglah....setenang hamba-hamba Allah yang dipanggil Tuhannya:
"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi di-ridhai-Nya! Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku!" (Al-Fajr ayat 27-30).
MUHASABAH CINTA Tuk menggapai Cinta dan RidhoNYA.
Nasyid Indah dan membuat haru dari Ustadz Ahmad Syaikhu
Satria Hadi Lubis