Viral Sosok Muslim Korea Pertama Penerjemah Al Quran, Seperti Apa Kisahnya?

Viral Sosok Muslim Korea Pertama Penerjemah Al Quran, Seperti Apa Kisahnya?

[BERITA-ISLAM.COM]
 Sosok Dr. Hamid Choi sempat ramai diperbincangkan di jagat media sosial. Pasalnya, ada sebuah tweet yang mengangkat kisahnya sebagai sosok muslim Korea pertama yang berhasil menerjemahkan Al Quran dan hadits dalam bahasa Korea, Rabu (22/12/2021).

"Dr. Hamid Choi adalah Muslim Korea pertama yang menerjemahkan Quran dan Sahih al-Bukhari ke dalam bahasa Korea, memakan waktu lebih dari tujuh tahun," tulis akun @P*************_ seperti yang dilihat detikEdu, Jumat (24/12/2021).

Hingga tulisan ini dibuat, cuitan tersebut telah disukai lebih dari 60 ribu pengguna Twitter dan mendapat retweet nyaris 18 ribu kali. Bahkan, menarik perhatian dari salah seorang politisi berkebangsaan Maladewa dan mantan anggota parlemen People's Majlis, Ahmed Nihan.

"May Almighty Allah bestows mercy, blessings and accept his good deeds (Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, berkah, dan menerima amal baiknya)," cuit Ahmed Nihan melalui akun Twitter miliknya.

Lantas, siapakah sosok Dr. Hamid Choi yang tengah ramai dibahas ini?

Melansir dari laman resmi organisasi muslim Arab Saudi Sawt Al Hikma, Dr. Hamid Choi adalah cendekiawan muslim berkebangsaan Korea asli yang banyak menghasilkan karya-karya penting bagi para muslim di Korea Selatan.

Berikut biodata singkat dan kisahnya dalam menyebarkan ajaran Islam di Korea Selatan.

Biodata Singkat Dr. Hamid Choi

Nama: Hamid Choi Yong Kil

Kebangsaan: Korea Selatan

Pekerjaan: Penerjemah, Pengajar Islamic Studies and Arabic di perguruan tinggi Korea Selatan

Pendidikan:
1. Hankuk University, Korea Selatan
2. Islamic Studies di Omdurman University, Sudan

Kisah Dr. Hamid Choi Menyebarkan Ajaran Islam di Korea Selatan

Perjalanan karier cendekiawan muslim Korea ini dalam menyebarkan ajaran agama Islam, bermula saat ia mendalami bahasa Arab di salah satu perguruan tinggi di Seoul, Korea Selatan. Tepatnya di Hankuk University.

Kemudian, Dr. Hamid Choi pun melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar Ph.D. Ia meraih gelar tersebut dalam bidang Islamic Studies di Omdurman University, Sudan. Tidak sampai di sana, profesor yang masih haus akan ilmu agama ini pun memutuskan terbang ke kota Madinah untuk mempelajari langsung dasar-dasar agama Islam di sana.

"Dia (Dr. Hamid Choi) mempelajari bahasa Arab di Hankuk University dan mempelajari dasar-dasar agama Islam di kota Madinah," tulis Sawt Al Hikma.

Hingga sampai di suatu titik saat memulai karir ilmiahnya, Dr. Hamid Choi mulai menyadari bahwa orang-orang Korea mengalami kesulitan dalam memahami agama Islam. Tentunya, hal ini dilatarbelakangi dengan kendala bahasa dan minimnya sumber-sumber ajaran Islam yang berbahasa Korea.

Bahkan, kerap pula ditemukan misinformasi terkait ajaran agama Islam karena keterbatasan bahasa tersebut. Hal ini pun mendorong cendekiawan muslim ini menginisiasi sebuah proyek ilmiah.

Proyek ini dicanangkan olehnya dengan tujuan dapat menyebarkan ajaran agama Islam. Sekaligus meluruskan informasi yang salah terkait agama Islam untuk seluruh penduduk Korea Selatan.

Dr. Hamid Choi mulai menerjemahkan dan menulis lebih dari 90 judul buku dan karya ilmiah tentang agama Islam dan dasar-dasarnya. Bahkan hadits Shahih Bukhari sekalipun turut diterjemahkan olehnya.

Hingga salah satu karyanya yang paling fenomenal adalah Al Quran terjemahan dalam bahasa Korea. Ia menerjemahkan Al Quran dalam bahasa Arab tersebut di bawah bimbingan King Fahd Glorious Quran Printing Complex di Kota Madinah.

Bahkan, memakan waktu hingga 7 tahun lamanya. Tidak mengherankan kini sosoknya menjadi tokoh muslim terkemuka di Korea Selatan.

Berkat karya-karya besarnya itulah, nama Dr. Hamid Choi selalu digaungkan dalam tiap kegiatan keagamaan Islam di Korea. Khususnya saat Ramadhan tiba, namanya selalu disebut-sebut sebagai tokoh yang berjasa dalam menyebarkan Islam di Korea Selatan.

Hingga saat ini, bukunya tersebut menjadi sumber utama bagi penduduk Korea untuk mempelajari ajaram agama Islam. Mulai dari tentang ibadah, amalan berpuasa Ramadhan, hingga ilmu-ilmu bahasa Arab.